2012/10/25

Adsorpsi Pada Larutan


Laporan Pendahuluan
Percobaan 6
Praktikum Kimia Fisika

ADSORPSI PADA LARUTAN

Dasar Teori
Adsorpsi adalah suatu peristiwa penyerapan pada permukaan adsorbe. Misalnya zat padat akan menarik molekul-molekul gas atau zat cair pada permukaannya. Hal ini disebabkan karena zat padat yang terdiri dari molekul-molekul tarik menarik dengan gaya Van der Waals. Jika ditinjau satu molekul, maka molekul ini akan dikelilingi molekul lain yang mempunyai gaya tarik yang seimbang. Untuk molekul, gaya tari dipermukaannya tidak seimbang karena salah satu arah tidak ada molekul lain yang menarik, akibatnya pada permukaan itu akan mempunyai gaya tarik kecil. Adsorpsi dipengaruhi oleh macam zat yang diadsorpsi, konsentrasi adsorben dan zat yang diadsorpsi, luas permukaan, suhu, dan tekanan.
Adsorbsi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ;
1.      Adsorbsi fisik, yaitu berhubungan dengan gaya Van der Waals dan merupakan suatu proses bolak – balik apabila daya tarik menarik antara zat terlarut dan adsorben lebih besar daya tarik menarik antara zat terlarut dengan pelarutnya maka zat yang terlarut akan diadsorbsi pada permukaan adsorben.
2.      Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi. Adsorbsi menggunakan istilah adsorbant dan adsorbent, dimana adsorbent adalah merupakan suatu penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon, sedangkan adsorbant adalah merupakan suatu media yang diserap. Pada air buangan proses adsorbsi adalah merupakan gabungan antara adsorbsi secara fisika dan kimia yang sulit dibedakan, namun tidak akan mempengaruhi analisa pada proses adsorbsi. Absorbsi adalah proses adhesi yang terjadi pada permukaan suatu zat padat atau cair yang berkontak dengan media lainnya, sehingga menghasilkan akumulasi atau bertambahnya konsentrasi molekul – molekul. 

Adsorbsi dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut :
·         Luas permukaaan adsorben
·         Macam adsorben
·         Macam zat yang diadsorbsi
·         Tekanan
·         Suhu
·         Konsentrasi masing-masing
Sifat adsorbsi pada permukaan zat padat adalah sangat selektif artinya pada campuran zat hanya satu komponen yang diadsorbsi oleh zat padat tertentu.
Untuk adsorben yang permukaannya besar, maka adsorpsinya juga semakin besar. Makin besar konsentrasi, makin banyak zat yang diadsorpsi. Sifat adsorpsi pada permukaan zat padat adalah selektif, artinya pada campuran zat hanya satu komponen yang diadsorpsi oleh zat tersebut.
Pengaruh konsentrasi larutan terhadap adsorpsi dapat dinyatakan sebagai berikut:

X/m = k C1/n
Untuk:
X = berat zat yang diadsorspsi
m = berat adsorben
C = konsentrasi zat yang diadsorpsi
n dan k adalah tetapan,
Jika ditulis dalam bentuk logaritma menjadi :
Log (X/m) = n log C – log k

Untuk menentukan n dan k dengan membuat grafik log (X/m) versus log C. sebagai garis lurus, slopenya adalah n dan intersepnya adalah log k, sehingga harga k dapat ditentukan. Menurut persamaan Langmuir (adsorpsi Isoterm Langmuir) dengan notasi sama, hanya bentuk tetapannya yang berbeda.
Kinetika adsorpsi menyatakan adanya proses penyerapan suatu zat oleh adsorben dalam fungsi waktu. Adsorpsi terjadi pada permukaan zat padat karena adanya gaya tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat. Molekul-molekul pada permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai gaya tarik ke arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai gaya adsorpsi.
Secara umum analisis kinetika adsorpsi terbagi atas tiga bagian yaitu orde satu, orde dua dan orde tiga. Peristiwa kinetika adsorpsi dapat dipelajari hubungan konsentrasi spesies terhadap perubahan waktu. Kinetika adsorpsi karbon aktif terhadap asam asetat dapat ditentukan dengan mengukur perubahan konsentrasi asam asetat sebagai fungsi waktu dan menganalisisnya dengan analisis harga k (konstanta kesetimbangan adsorpsi) atau dengan grafik. Ketiga analisis kinetika adsorpsi tersebut adalah:

Orde satu
ln C     = – kt + ln Co
Dari persamaan tersebut, diperoleh grafik hubungan antara ln C dengan t, yang merupakan garis lurus dengan slope k dan intersep ln Co.

Orde dua
=kt
Dari persamaan diatas diperoleh grafik hubungan antara 1/C dengan t, yang merupakan garis lurus dengan slope k dan intersep 1/Co.

Orde tiga
= kt
Dari persamaan diatas, maka grafik hubungan antara 1/C2 dengan t, yang merupakan garis lurus dengan slope 2 k dan intersep 1/Co2 (Tony, 1987).

Daftar Pustaka 
Ryanie, Winda. 2011. ADSORBSI PADA LARUTAN. http://id.scribd.com/doc/55994170/ADSORBSI-
             PADA-LARUTAN, diakses pada hari selasa 2 Oktober 2012 pukul 08.00. 
Safrizal. 2011. Adsorpsi Pada Larutan. http://www.jejaringkimia.web.id/2010/12/adsorpsi-
             pada-larutan.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&
             utm_campaign=Feed%3A+JejaringKimia+%28JEJARING+KIMIA%29, diakses pada hari selasa
             2 Oktober 2012 pukul 07.33. 
Soekardjo. 1989. Kimia Fisik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar