TINGKATAN MANUSIA DALAM AL-QUR'AN
Allah
mengatakan dalam firmannya:
" Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang
kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka ada yang
menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan
diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin
Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar " . (Al-Fathir:
32)
Dalam ayat ini Allah membagi tingkatan seorang hamba itu menjadi 3
tingkatan:
1.Menganiaya diri mereka sendiri
Menganiaya diri mereka sendiri adalah seorang hamba yang bermaksiat
kepada Tuhannya, meninggalkan apa yang Allah perintahkan atau mengerjakan apa
yang dilarang Allah. Hamba ini sangat sedikit sekali untuk mencapai kebaikan untuk akhiratnya,
yang mana dengan kebaikan ini dia bisa mendapatkan keselamatan. Akan tetapi
bukan kebaikan yang bertambah bahkan keburukan yang terus bertambah dari apa
yang dia lakukan. Manusia ini adalah seorang muslim tapi dia tidak meningkatkan
amal sholehnya bahkan amal keburukannnya lebih berat dari pada amal
kebaikannya.
Allah mengatakan dalam firmannya:
" Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, maka itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu
mengingkari ayat-ayat kami " . (Al-`araf ayat 9)
Manusia dalam tingkatan ini dibagi menjadi 3 kategori:
a. dzolim terhadap diri mereka sendiri dengan mengikuti syahwatnya
dan tidak ta`at kepada Allah.
b. dzolim terhadap saudaranya yang lain dan tidak memberikan hak-hak
mereka.
c. dzolim kepada tuhannya dengan sedikit sekali beribadah kepadaNYA.
Semua kelompok ini akan masuk surga pada akhirnya karena mereka hanya
bermaksiat kepada Allah dan bertauhid kepada Allah. meskipun mereka
biasanya dilemparkan kedalam neraka untuk membersihkan kotoran-kotoran yang
melekat dalam diri mereka, kemudian baru dimasukan kedalam surga Allah.Wallahu
`alam.
Adapun apabila mereka dzolim terhadap diri mereka sendiri dan kepada
Allah dengan sedikit beribadah kepadanya, Allah akan mengampuni mereka ketika
mereka bertobat kepada Allah. Sedangkan dzolim terhadap sesama saudaranya dan
tidak memberikan hak-hak mereka, tidak cukup bertobat kepada Allah saja akan
tetapi harus hamba ini meminta keridhoan dan meminta ma`af kepada saudara yang
dia sakiti. Apabila hal ini tidak dia lakukan maka kebaikan nya pada hari kiamat
akan berpindah ke saudara yang dia sakiti atau kepada saudara yang dia ambil
hak-hak mereka.
2. Pertengahan (kebaikan dan keburukannya sama)
Pertengahan adalah orang-orang yang kebaikannya dibandingkan dengan
kesalahannya. Adapun contoh manusia ini adalah mereka melaksanakan apa
yang Allah perintahkan kepadanya baik itu sholat fardhu diawal
waktu, zakat, shaum, haji akan tetapi mereka tidak melakukan
amalan sunnah dari ibadah-ibadah dan dzikir-dzikir dan amalan-amalan sunnah
yang menguntungkan baginya, ketika tiba waktu-waktu yang Allah perintahkan
kepadanya, dia melakukan keta`atan itu dan tidak meninggalkan hak-hak Allah,
dan tidak juga mendzolimi saudaranya dan mengambil hak mereka. Kemudian dia pun pergi untuk mencari rezki yang
telah dihalalkan oleh Allah baginya, kemudian kembali dari mencari rezki itu,
dan melakukan amalan-amalan yang Allah perintahkan kepadanya. tetapi dia
tidak melakukan praktek sunnah yang meningkatkan keimanannnya ke Allah.manusia
golongan ini termasuk golongan yang baik.
Allah mengatakan dalam firmannya:
" Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah
kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan
kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira ".
3. Berlomba-lomba dalam kebaikan
Manusia golongan ini adalah mereka yang mendekatkan diri kepada Allah
baik mengerjakan fardhunya dan sunnahnya, meninggalkan apa yang dilarang oleh
Allah, dan hal-hal yang dimakruhkan oleh Allah, mereka juga banyak dalam
beramal sholeh, mereka mendengarkan firman Allah dan mengikuti kebaikan yang
ada didalamnya, mereka mengetahui Allah dengan hati mereka dan menyaksikan
dengan gaib ruh-ruh mereka dengan menyembunyikan rahasia-rahasia yang ada pada
mereka dan mengisi hati mereka dengan kecintaan kepada Allah dan terus-terus
berdzikir kepada Allah, dan melupakan apa yang selain Allah, Allah mengatakan
dalam firmannya:
"Maka dia memperoleh ketentraman dan rezki serta jannah
kenikmatan". (Al-waqi `ah ayat 89).
Manusia golongan ini disebut juga dengan kaum muqarrobin. Mereka
menghidupkan sunnah Rasulullah, Rasulullah mengatakan dalam sabdanya:
"Barang siapa yang menghidupkan sunnahku sugguh telah menghidupkan aku dan
barang siapa yang menghidupkan aku sugguh dia bersamaku didalam surga".
(HR.Muslim).
Adapun yang paling jelas manusia yang menempuh jalan para muqarrabin
dimulai dari awal sampai akhirnya, dari hadits qudsi yang mana Rasulullah saw
bersabda: "Dari Abu
Hurairah radhiAllohu'anhu ia berkata: telah bersabda Rasulullah shalalahu'
alaihi wa sallam:" Sesungguhnya Allah telah berfirman : Barangsiapa yang
memusuhi waliku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan
tidaklah seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu ibadah yang
lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa
seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sampai
Aku mencintainya .
Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai
pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang
ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat,
dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta
(sesuatu) kepada pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan
dariKu pasti Aku akan melindunginya ". (HR.Bukhari)
Alhamdulillah. Semoga kita termasuk orang yang berlomba-lomba dalam kebaikan. aamiin